Tak Selalu Yang Mahal Itu Bagus

Kawan, beberapa waktu ini saya memiliki Alergi akut yang kerennya dibilang biduran, urtikaria, kaligata. Sebelum saya memiliki polis asuransi, saya selalu berobat ke Puskesmas kalau saya sakit yang biaya bayarnya cuma 2.000 perak saja. Meskipun murah, terbukti dari beberapa kali kesana alhamdulillah saya sembuh.

Tetapi perkara Biduran ini, saya pikir akan lebih Ampuh jika berobat ke Dokter Spesialis Rumah sakit, meskipun biayanya mahal toh bisa klaim ke pihak asuransi. Beberapa kali berobat, beberapa kali klaim tetep biduran saya tidak kunjung sembuh. Akhirnya saya berhenti berobat dan diteruskan dengan mengkonsumsi obat rekomendasi dari apotek. Berbagai obat di apotek pun sudah saya coba, dari mulai yang murah sampai yang mahal. Selama 6 bulan pola hidup saya bergantung pada obat-obatan anti alergi dan belum sembuh juga.

Saya sudah mencoba meriset penyebab biduran ini, bahkan saya sempat mencatat apa yang saya makan sehari-hari, apa yang saya lakukan hari ini, apa yang terjadi pada saya di hari itu. Semua saya lakukan demi mengetahui penyebab yang bisa saya hindari tetapi hasilnya nihil. Dengan kejadian itu, saya tidak lagi repot-repot memikirkan apa yang saya alami. Apa yang saya ingin lakukan saya lakukan, apa yang ingin saya makan saya makan. Dengan tetap mengkonsumsi obat-obatan dari apotek.

Hingga pada suatu malam, saya lupa mengontrol stok obat saya. Dan di malam itu biduran saya kambuh dan sangat parah hingga terasa sesak di dada dan sakit di tulang belakang. Saya kira itu adalah penyakit Maag yang sering saya alami juga tetapi tidak pernah separah dan sesakit malam itu.

Pagi hari seusai sahur, saya melilit-lilit menahan rasa sakit di tulang belakang dan dada saya, muka saya bengkak, sekujur tubuh saya penuh dengan bentol-bentol yang membentuk pulau. Telapak tangan, telapak kaki, semuanya bengkak.

Tanpa pikir panjang, saya langsung bergegas ke Puskesmas tempat biasa saya berobat. Agak sedikit ngantri karena banyak lansia yang sudah udzur yang didahulukan periksa dan saya dapat memaklumi itu sambil menahan rasa sakit yang saya alami.

Di keadaan seperti itu, saya merasa benar-benar berjuang sendiri. Keluarga tidak ada yang saya kasi tau, teman-teman pun baru tau sepulang saya dari Puskesmas. Ini benar-benar moment yang akan teringat selalu sampai kapanpun.

Dokter bertanya mengenai kronologis penyakit saya dan saya ceritakan apa adanya. termasuk obat-obat yang dari apotek yang saya minum. Dokter bilang, obat yang dari Apotek itu sudah bagus sementara kami tidak memiliki obat sebagus itu. Tapi tidak apa-apa, dokter menyarankan saya untuk mencoba obat yang dia kasi. Dan hasilnya setelah beberapa kali mengkonsumsi obat dari puskesmas, biduran saya bisa bertahan lama, tidak kambuh setiap hari seperti biasanya. Dan ternyata riwayat menyebutkan bahwa percuma saya menghamburkan biaya berobat mahal-mahal dan sembuhnya hanya dengan Rp. 2.000,- saja dari Puskesmas.

Dan yang paling penting saya ucapkan syukur kepada Allah, karena Dia lah yang sesungguhnya Maha Menyembuhkan.. Alhamdulillah... 

1 komentar:

About

Mengenai Saya

Foto saya
Digital marketer, tinggal di Cianjur. Doyan jalan dan doyan makan. Terhubung melalui email : mulyadinarman@gmail.com